Jumat, 06 Juli 2012

Manusia Sebagai Makhluk Budaya


Pendahuluan

Latar Belakang Masalah
Pada jaman serba modern seperti sekarang kesenian – kesenian yang ada di Indonesia ini sudah mulai redup saya ambil satu contoh yaitu kesenian alat music traditional yaitu “ Angklung “ , kita sudah jarang sekali melihat alat music tersebut bahkan di kota – kota besar sudah tidak digunakan mungkin dan terlebih misalnya oleh para boyband dan para girlband yang sedang marak di Indonesia ini lalu juga para musisi misalnya band yang lebih banyak menggunakan alat music modern atau sudah canggih dan lebih bagus untuk dipakai ya misalnya saja gitar listrik dan drum . Keberadaan alat music traditional seperti angklung sudah sangat minim mungkin hanya digunakan di daerah tempat angklung itu berasal tetapi mungkin sampai sekarang tetap saja ada beberapa band yang menggunakan angklung tersebut .


Pertanyaan
Seni traditional Indonesia yang begitu banyak dan beraneka ragam tetapi mengapa tersingkirkan oleh seni modern ?

Konsep
KEBUDAYAAN itu sendiri adalah keseluruhan sistem gagasan , tindakan , dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar .

SOSIALISASI proses yang bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan system sosial .

Pada makalah kali ini saya akan membahas tentanga manusia dan budaya , manusia dan budaya adalah satu hal yang berhubungan antara satu dan lainya saya jelaskan pengertianya dahulu
Manusia …. Pengertian manusia itu sendiri secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budiatau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism).Terbentuknya pribadi seseorang dipengaru
hi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
                            Secara kodrati, manusia merupakan mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa) yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk individu.
    Manusia juga diberi kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara ciptaan-ciptaan yang lain.


Lalu kalo Budaya itu sendiri adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Berdasarkan penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua, yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret.
Budaya yang Bersifat Abstrak
Budaya yang bersifat abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita. Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan. Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan


Budaya yang Bersifat konkret
Wujud budaya yang bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang terdiri atas:perilaku, bahasa dan materi.
a. Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior) masyarakatnya.
b. Bahasa               
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan ada.
c. Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat transportasi.



Dan kalo pengertian dari Kebudayaan itu sendiri …..
            Apa yang kita pikirkan tentang kebuudayaan ? kebudayaan adalah ciri khas dari suatu daerah misalnya kebudayaan adat sunda misalnya tari jaipong yang sejak dulu kala sudah menjadi kebudayaan adat sunda , dan kebudayaan adalah sesuatu yang turun menurun dari generasi satu ke generasi yang lainya dan kebudayaan yang ada itu ditentukam oleh masyarakat itu sendiri . Kebudayaan mengandung nilai sosial , nilai norma ,  ilmu pengetahuan , struktur - struktur sosial , realigi , kesenian , moral , hukum , adat istiadat , dan kemampuan - kemampuan yang lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat .
Setiap orang pasti mempunyai kebudayaan , bagaimana sederhananya kebudayaan itu dan setiap manusia pasti berbudaya dalam arti mengambil bagian dalam mengambil kebudayaan .Budaya bersifat kompleks , abstrak dan luas . Banyak aspek  budaya turut menetukan perilaku komunikatif . Terkadang banyak orang yang sulit berkomunikasi dan beradaptasi dengan kebudayaan lain karena kebudayaan ituberlawanan dengan kebudayaan nya . Kebudayaan sangat erat hubunganya dengan masyarakat , karena kebudayaan itu dimiliki oleh masyarakat itu sendiri . Kebudayaan juga bisa sebagai saran agar lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi , memiliki penglihatan yang jelas mampu menghargai  budaya yang ada disekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang dan leluhur kita .


Lalu apa hubunganya antara manusia dan kebudayaan ??

         Jelas manusia dan kebudayaan sangat berhubungan erat antara manusia dan budaya misalnya kita sebagai warga Indonesia yang cenderung kebudayaan ke-Timuran apa lagi warga Indonesia yang terkenal akan hangatnya keramahanya jadi kebudayan tersebut sangat melekat pada diri manusia tersebut , kebudayaan itu terlahir juga karena kita diajarkan sejak dini tentang nilai – nilai yang ada di masyarakat yang dapat disebut dengan proses sosialisasi . Misalnya dalam kehidupan sehari apabila kita ingin pergi untuk melakukan aktivitas diluar rumah seperti pergi kesekolah kita selalu berpamitan kepada kedua orang tua dengan mencium tangan kedua orang tua lalu ketika kita juga bertemu dengan orang yang lebih tua kita bisa memanggilnya dengan sebutan yang pantas yang memang lebih tua dari kita misalnya “ Kakak , Mas , Mba , Om , Tante , Bapak , Ibu , Kakek dan Nenek. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara manusia satu dengan manusia yang lainya dimana dari interaksi dan proses sosialisai itu yang diterapkan didalam kehidupan sehari-hari oleh setiap individu di dalam masyarakat maka terbentuklah suatu pola yang unik dimana pola tersebut berbeda dengan pola yang ada di masyarakat yang lainya yang akhirnya terbentuklah suatu kebudayaan . Lalu dari kebudaayan itu masyarakat yang sudah memiliki pola unik tersebut berulang kembali seperti siklus kepada tahap sosialisasi dimana nilai – nilai yang ada didalam kebudayaan tersebut diwariskan dan dipelajari oleh generasi berikutnya sehingga kebudayaan tersebut terus hidup didalam masyarakat .


Angklung adalah salah satu alat musik traditional yang berasal dari daerah jawa barat , angklung adalah salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia dari sekian banyaknya kebudayaan alat music traditional yang ada . Alat musik ini terbuat dari bambu yang digunakan dengan cara angklung tersebut digoyangkan lalu angklung tersebut akan mengeluarkan bunyi yang disebabkan oleh benturan pipa yang ada di dalam angklung tersebut sehingga dapat menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2 , 3 dan 4 dalam setiap ukuran baik bentuk besar maupun bentuk kecil . Tetapi pada saat ini keadaan alat musik traditional ini sudah hamper punah karena tidak dilestarikannya alat musik ini dijaman yang semakin canggih dan modern ini orang – orang lebih menggunakan yang lebih simple misalnya dengan gitar listrik .
Mungkin sekilas bila kita mendengar kata angklung yang sekilas ada dibenak kita adalah alat music yang berasal dari jawa barat , nah di sana tepat nya di bandung ada wisata yang didalamnya diperkenalkan alat musik angklung itu sendiri lalu diajarkan bagaimana cara menggunakan angklung tersebut ya tempat itu bernama Saung Angklung Mang Udjo” .

Saung Angklung Mang Udjo adalah salah satu tempat dimana angklung itu dilestarikan sehingga angklung tersebut tidak kalah menariknyavdengan alat musik yng sudah canggih yang ada pada saat ini . Banyak para turis asing yang berkunjung kesana loh untuk mempelajari bagaimana cara menggunakan angklung tersebut , turis saja sangat tertarik untuk mempelajari dan menggunakanya mengapa kita orang Indonesia yang jelas – jelas mempunyai kebudayaan tersebut tidak ingin melestarikanya J , jangan sampai kejadian seperti diakui nya batik sebagai kebudayaan Malaysia itu terulang , nanti giliran baru diakui Negara lain kita baru melestarikanya , ayo kita sebagai generasi muda lestarikan dan jaga terus kebudayaan Indonesia :D


Dalam menjaga kebudayaan tersbut perlunya agen” sosialisasi dalam hubungan manusia dan kebudayaan :

Keluarga
         Salah satu media sosialisasi yang paling dekat dengan kita ya dari keluarga karena keluarga adalah orang terdekat kita secara langsung atau tidak langsung pun mereka akan menyesosialisikanya . Tidak adanya sosialisasi tentang kebuayaan angklung didalam keluarga itu sendiri bisa saja salah satu menjadi faktor kurangnya minat atau daya tarik kita ke alat musik angklung tersebut , bila misalnya seorang ayah memperkenal kan angklung tersebut pada si anak dan mengajarkannya bagaimana cara menggunakan angklung tersebut mungkin saja si anak itu akan mengenal angklung dan juga bisa menggunakan angklung tersebut dan pasti kemudian nanti si anak tersebut juga akan memperkenalkan alat musik tersebut ke anak nya lagi atau ke generasi dibawah mereka lagi jadi secara tidak langsung memang sosialisasi sangat penting dalam memperkenalkan alat musik angklung ini atau kebudayaan yang lain nya sehingga angklung ini tidak dibiarkan begitu saja dan akhirnya punah . Kebudayaan yang ada di Indonesia ini harus kita lestarikan kepada generasi muda dibawah kita sehingga akan tetap ada dan akan tetap dikenalkan kepada generasi yang ada dibawah kita .

    Teman
          Teman adalah salah satu orang yang kita jumpai setiap harinya , itu juga sebagai salah satu agen dalam menyesosialisasikan angklung tersebut , mereka lebih ingin memperdalam atau sebut saja les alat musik modern misalnya gitar atau drum ketimbang angklung mungkin itu juga sebagai salah satu sebab kita tidak melestarikan angklung tersebut

Lembaga Masyarakat
        Dalam hal ini misalnya Saung Angklung Mang Udjo kurang efektif dalam memperkenalkan siapa mereka ini sehingga banyak orang yang tidak tahu apa saung angklung mang udjo tersebut mungkin dengan cara memperkenalkan secara lebih atau sosialisasi dari daerah satu ke daerah lainya mungkin akan lebih banyak orang yang tahu aoa itu saung angklung mang udjo dan apa itu angklung .

Pemerintah dan media massa :
        Kurangnya peran pemerintah dalam mensosialisikan angklung tersebut dan peran media massa dalam memperkenalkan angklung tersebut pada masyarakat misalnya di iklan sekarang banyak iklan yang memperkenalkan alat musik yang lebih canggih misalnya gitar listrik mungkin mereka juga membayar mahal untuk mengiklan kan iklan tersebut jadi media massa juga lebih tertarik.

Kesimpulan

          Angklung adalah salah satu warisan kebudayaan yang ada di Indonesia harus kita jaga dan lestarikan alat musik tersebut agar tidak punah karena hadirnya alat musik yang serba canggih dan modern pada saat ini ya carannya dengan adanya sosialisasi antara manusia satu dengan manusia yang lainya agar tetap terjaganya kebudayaan tersebut . Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara manusia satu dengan manusia yang lainya dimana dari interaksi dan proses sosialisai itu yang diterapkan didalam kehidupan sehari-hari oleh setiap individu di dalam masyarakat maka terbentuklah suatu pola yang unik dimana pola tersebut berbeda dengan pola yang ada di masyarakat yang lainya yang akhirnya terbentuklah suatu kebudayaan.  Dengan adanya sosialisasi kita dapat menerapkan ke generasi kita selanjutnya jadi siklus itu pun akan berputar dan akhirnya Lalu dari kebudaayan itu masyarakat yang sudah memiliki pola unik tersebut berulang kembali seperti siklus kepada tahap sosialisasi dimana nilai – nilai yang ada didalam kebudayaan tersebut diwariskan dan dipelajari oleh generasi berikutnya sehingga kebudayaan tersebut terus hidup didalam masyarakat.



Daftar Pustaka

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review