Jumat, 29 Maret 2013

Pendekatan Perilaku Konsumen



Perilaku Konsumen .....


         Masing - masing konsumen merupakan pribadi yang unik . Konsumen yang satu dengan yang lainya mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan nya . Namun , dalam perbedaan - perbedaan yang unik itu ada suatu persamaan , yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaanya dalam mengonsumsi suatu barang. Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakinin dapat memberi kepuasaan maksimum denga dibatasi oleh pendapatan dan harga barang. Konsep dasar perilaku konsumen menyatakan pada umunya selalu mencapai itulitas yang maksimal dari pemakai benda yang dikonsumsinya . Utilitas adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang atau dengan kata lain kepuasan yang diterima dari pengguna atau pengonsumsi barang dan jasa tersebut . Ada 2 macam pendekatan didalam teori perilaku konsumen yaitu Pendekatan Kardinal dan Pendekatan Ordinal .


Pendekatan Kardinal


       disebut juga dengan pendekatan marginal itulity .Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti uang , jumlah atau buah . Semakin besar jumlah barang yang dikonsumsi , semakin besar pula tingkat kepuasaan konsumen . Konsumen yang relasional akan berusaha memaksimumkan kepuasaanya dengan pendapatan yang lebih .Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumi


Pendekatan Ordinal


       Disamping pendekatan kardinal , dalam hal konsumsi kita juga mengenal pendekatan ordinal . Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa kelemahan , antara lain karena pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal , sebagian besar ekonomi saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi barang-barang sederhana seperti es krim / kopi . Mereka memperkenalkan pendekatak ordinal yang lebih memberi penekanan bahwa " barang A lebih saya sukai daripada barang si B" . Pendekatan ordinal membuat peringkat atau urutan-urutan kombinasi barang yang dikonsumsi .


Persamaan Kardinal dan Ordinal:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)

Perbedaan kardinal dan Odinal :
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .


Konsep Elastisitas

      Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.
4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :

1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)

Berikut ini penjelasannya :

1. Elastisitas harga permintaan (Ed)digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta
akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri.Macam-macam Elastisitas Permintaan :

E > 1 : Elastis

Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga. E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan. Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.



Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan

1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain.2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Ed= ((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).Macam-macam Elastisitas Penawaran :

Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu1. In Elastis Sempurna (E = 0)

Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.

2. In Elastis (E < e =" 1)"> 1)

Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.

5. Elastis Sempurna (E = ~)

Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.


Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Es = ((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))


3. Elastisitas silang (Ec)Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.

Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Ec=(( QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+ I2))Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))






Sumber :

http://definisipengertian.com/2011/pengertian-konsumen/

http://www.marketbisnis.com/forum/showthread.php?2880-Konsep-elastisitas

http://iwakbakar.wordpress.com/2012/03/29/pendekatan-perilaku-konsumen/


Anesia Puji Kinanti

10111842

2KA15


Penentuan Harga Permintaan Dan Penawaran



Permintaan Dan Penawaran


           Permintaan tercipta apabila kita ingin memiliki keinginan untuk membeli barang atau jasa dan juga tentunya disertai kemampuan untuk membayarnya jadi bisa ambil kesimpulan Permintaan adalah sebuah keinginan yang ada pada diri masing- masing individu untuk membeli suatu barang atau jasa pada tingkat kemampuan harga dan waktu tertentu. Jadi permintaan itu akan timbul bila kita memiliki suatu keinginan untuk memiliki sesuatu hal tersebut . Ada tiga hal yang berkaitan dengan konsep-konsep permintaan yang pertama yaitu kuantitas berdasarkan harga barang itu sendiri , harga barang lain , pendapatan dan selera , jadi permintaan disini itu harus disesuaikan dengan kemampuan masing-masing karena setiap masing-masing individu itu berbeda – beda misalnya dari segi pendapatan dan segi selera , lalu yang kedua ada keinginan dari konsumen itu sendiri disertai dengan kemampuan yang dimiliki juga oleh masing-masing konsumen itu sendiri , lalu yang ke tiga ada kuantitas yang diminta dinyatakan dalam satuan waktu misalnya kuantitas baju yang diminta di kota depok adalah 2000 stel , nah ini harus jelas permintaan 2000 ini aapakah per bulan , per minggu atau per hari .


Ada beberapa faktor yang menyinggung dengan faktor yang menentukan besarnya faktor permintaan diantaranya harga barang dan jasa itu sendiri,harga barang dan jasa lain , pendapatan , selera dan juga jumlah penduduk . Semakin tinggi harga , semakin rendah jumlah yang diminta . Sebaliknya , semakin rendah harga suatu barang dan jasa semakin banyak jumlah yang diminta . Pada intinya tadi itu adalah isi dari Hukum Permintaan.


Faktor-faktor yang dapat memperngaruhi permintaan :

A. Harga barang 

Jika harga semakin tinggi maka akan rendah permintaan dan sebaliknya jika harga semakin rendah maka akan tinggi permintaan.

B. Jumlah Pendapatan

Jika semakin tinggi pendapatan seseorang maka akan semakin tinggi juga permintaan dan sebaliknya Jika semakin rendah pendapatan maka akan menurun juga permintaan yang diinginkan.

C. Jumlah Penduduk

Jumlah konsumen akan memperngaruhi kuantitas total barang dan jasa maka semakin besar jumlah penduduk , semakin besar pula permintaan barang dan jasa dan sebaliknya.

D. Selera Mayarakat

Jika selera masyarakat meningkat maka akan tinggi juga permintaan yang ada dan sebaliknya.

E. Perkiraan dan Harapan Masyarakat

F. Hari Raya Keagaaman

G. Kondisi Sosial dan Ekonomi


         Sebagaimana permintaan,faktor harga juga merupakan faktor yang menentukan berapa banyak barang yang akan ditawarkan kepada konsumen dari produsen .Kalau harga tinggi,maka produsen mempunyai kesempatan menawarkan barang sebanyak mungkin,sebaliknya jika harga turun atau murah , produsen akan membatasi melakukan kegiatan produksi karena biaya belum dapat tertutupi .Sadar tidak sadar,hamper semua barang yang kita gunakan adalah produksi orang lain atau pihak lain.Penawaran tidak mempersoalkan jauh dekatnya produsen,tetapi mempersoalkan kuantitas dari barang itu sendiri. Penawaran adalah kuantitas barang dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode tertentu.


Selain faktor harga,penawaran pun dipengaruhi oleh beberapa faktor lain misalnya harga bahan baku , tingkat teknologi ,jumlah produsen dipasar , serta perkiraan . Semakin tinggi harga , semakin tinggi pula kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan . Sebaliknya , semakin rendah harga suatu barang dan jasa , semakin rendah juga pula kuantitas barang dan jasa yang ditawarkan . Pada intinya tadi itu adalah isi dari Hukum Penawaran.


Faktor-Faktor yang mempengaruhi Penawaran :


A. Kemajuan Teknologi

B. Biaya Produksi

C. Persediaan Sarana Produksi

D. Peningkatan Jumlah Produsen

E. Peristiwa Alam

F. Harapan Produsen

G. Barang dan Jasa Lain.


Penentu Harga Keseimbangan


           Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang
merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan.penawarannya.
Contoh :
Jika diketahui fungsi permintaan 800-20Q dan fungsi penawaran -400+20Q.
Tentukan keseimbangan pasarnya !
Dik :
Pd = 800 – 20Q, Ps = -500 + 20Q
Pd = Ps
800 – 20Q = -400 + 20Q
800 + 400 = 20Q + 20Q
1200 = 40Q
Q = 1200 : 40
Q = 30 Pd = 800 – 20Q
= 800 – 20 (30)
= 800-600
= 200
Jadi, keseimbangan pasar pada harga Rp.200,- jumlah barang yang diperoleh yaitu 30 unit.





Sumber:

http://keripiku.blogspot.com/2012/03/teori-permintaan-dan-penawaran-serta.html

http://maulbaikyah.blogspot.com/2010/03/penentuan-harga-keseimbangan.html

http://blog.student.uny.ac.id/ayunitasari/2010/12/08/permintaan-penawaran-harga-keseimbangan/






Anesia Puji Kinanti


10111842


2KA15

Sabtu, 23 Maret 2013

RUANG LINGKUP EKONOMI




Masalah Ekonomi


        Pada dasarnya Masalah Ekonomi ada dua yaitu Masalah Ekonomi Klasik dan Masalah Ekonimi Modern , Masalah Ekonomi Klasik terdiri dari tiga masalah ekonomi yaitu Produksi , Distribusi dan Konsumsi .Ketiga aspek ini harus dikelola sedimikian rupa agar tercipta hasil yang maksimal demi kemakmuran masyarakat . Sedangkan Masalah Ekonomi yang dikemukakan oleh pengamat ekonomi modern dan klasik pada prinsipnya sama hanya penekanan nya yang berbeda , masalah ekonomi modern ada tiga masalah pokok yaitu Apa dan Berapa yang di produksi ? , Bagaimana cara memproduksi ? , dan untuk siapa barang itu diproduksi . Dalam hal ini saya akan membahas tentang Masalah Ekonomi Modern


Apa dan Berapa yang di Produksi ?


        Dalam hal ini yang menjadi masalah adalah jumlah barang dan jumlah yang akan di produksi , karena sumber daya yang terbatas , masyarakat harus memutuskan apa yang harus diproduksi , misalnya akan memproduksi barang-barang rumah tangga , makanan , obat-obatan atau barang-barang elektronik an yang lain nya , setelah memilih barang apa yang akan di produksi kita juga harus memikirkan berapa jumlah barang yang akan kita produksi karena tidak mungkin kita memproduksi suatu barang tetapi daya tarik barang tersebut terhadap konsumen tidak baik , bila begitu kita sebagai yang memproduksinya akan mengalami kerugian , kita juga harus memikirkan sumber daya yang akan digunakan dalam pembuatan suatu barang tersebut. Keputusan untuk memproduksi apa dan berapa harus dipikirkan secara cermat dan matang, terutama dalam penggunaan dana , sumber daya manusia , tempat dan kita juga harus dapat menjelaskan mengapa kita harus memproduksi barang tersebut . Jika sudah diputuskan ingin memproduksi apa dan berapa jumlah yang akan diproduksi tetapi itu tergantung pada kondisi ekonomi dan system ekonomi yang ada pada Negara itu sendiri.


Bagaimana Cara Memproduksi?


             Setelah memutuskan untuk memproduksi apa dan berapa jumlah yang akan diproduksi kita juga harus memikirkan bagaimana cara memproduksi barang tersebut.Dalam hal ini lebih membahas teknologi atau metode apa yang digunakan dalam memproduksi suatu barang misalnya butuh berapa jumlah tenaga kerjanya lalu mesin apa saja yang digunakan terus juga bahan mentah atau bahan-bahan apa saja yang diperlukan dalam membuat suatu barang tersebut .Proses dengan Teknologi Padat Karya banyak menggunakan tenaga manusi dengan jumlah produksi yang terbatas karena tergantung dari berapa jumlah manusianya tersebut , jika dengan menggunakan Proses Padat Modal maka yang akan menjadi masalah akan diperoleh darimana uang yang akan digunakan untuk menjadi modal tersebut . Dalam hal yang berkatan tetntang bagaimana cara memproduksinya kita dituntut untuk bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefesian mungkin sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan baik dalam jangka pendek dan dalam jangka panjang.


Untuk Siapa Diproduksi ?


         Dalam hal ini adalah siapa yang akan kita tuju dalam memasarkan produk yang telah kita produksi , mungkin lebih ke bagaimana cara kita mendistribusikanya . Siapa yang akan kita tuju ? lalu apakah barang-barang yang kita produksi itu akan didistribusikan menurut ukuran kelompok , kekayaan atau pendapatan dari masyarakat itu sendiri ,tetapi itu juga tergantung pada ekonomi pasar yang ada , lalu juga pendistribusian itu tergantung pada persaingan yang ada karena banyak sekali yang diproduksi oleh perusahaan atau pabrik-pabrik lain sehingga kita juga harus tetap menjaga kualitas suatu barang yang kita produksi . Jadi pendistribusian tergantung pada ekonomi pasar yang ada.


          Pada dasarnya masalah ekonomi pasti akan ada pada setiap Negara itu sendiri , tetapi hal itu dapat kita atasi apabila kita dapat bekerja dengan baik dalam hal ini misalnya kita akan memproduksi suatu barang kita harus cermat , pintar dan teliti dalam memproduksi suatu barang tersebut .Kita harus memikirkan matang-matang apa yang akan kita produksi lalu berapa jumlah barang yang akan kita produksi jangan sampai barang yang kita produksi itu terlalu berlebihan sehingga dapat menimbulkan kerugian , lalu metode apa yang digunakan dari segi manusia , modal dan alat nya harus seimbang jangan sampai manusia banyak tapi tidak ada modal atau alat , atau bisa juga banyak modal tetapi tidak ada manusia dan alat yang mengolah nya , lalu kemudian untuk siapa kita memproduksi nya itu juga harus kita rencanakan dari awal apa yang kita produksi harus menarik dan berkualitas agar pada ekonomi pasar itu kita tidak kalah saing dengan produksi lain dan juga bagaimana kita mendistribusikan nya secara baik . Ekonomi itu sangat penting bagi suatu Negara dengan baiknya atau tinggi nya Ekonomi dalam suatu Negara maka akan menjadi kesejahteraan bagi para penduduk yang ada di dalam Negara tersebut , tetapi bila ekonomi pada Negara itu tidak baik maka akan timbul lah banyak sekali masalah ekonomi yang ada pada Negara itu sendiri misalnya : kemiskinan dll.


Sistem ekonomi sebagai solusi masalah

       Sistem adalah perpaduan beberapa subsistem yang membentuk sistem itu sendiri , jadi sestem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian.Perbedaan penerapan sistem ekonomi terjadi karena perbedaan kepemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem suatu negara


1. Sistem Ekonomi Traditional

Sistem Ekonomi Traditional adalah sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat traditional secara turun menurun , mengandalkan alam dan tenaga kerja . Hasil produksi nya pun terbatas hanya untuk keluarga atau kelompok.

Ciri-Ciri sistem ekonomi traditional :

A. Teknik produksi dipelajari secara turun menurun dan bersifat sederhana

B. Hanya sedikit menggunakan modal

C. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter ( barang dengan barang )

D. Belum mengenal pembagian kerja

E. Masih terikat dengan tradisi

F. Tanah merupakan tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran


2. Sistem Ekonomi Komando

Sistem Ekonomi Komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam pengendalian perekonomian . Jadi hampir seluruh kegiatan ekonomi diselenggarakan oleh pemerintah pusat.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando :

A. Semua alat dan sumber daya produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara

B. Pekerjaan yang tersedia dan siapa yang akan bekerja ditentukan oleh pemerintah

C. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah


3. Sistem Ekonomi Pasar

Sistem ekonomi pasar adalah sistem ekonomi dimana kegiatan produksi , konsumsi dan distribusi dilakukan oleh pihak swasta . Pada sistem ekonomi pasar , pemerintah bertugas membuat peraturan dan mengawasi pelaksanaanya

Ciri-Ciri sistem ekonomi pasar :

A. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat

B. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi

C. Masyarakat terbagi atas 2 Golongan yaitu Golongan pemberi kerja dan Golongan Penerima kerja

D. Timbul persaingan dalam masyarakat

E. Setiap kegiatan ekonimo didasarkan dalam mencari keuntungan

F. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar.\


4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi dimana pemerintah dan swasta ( masyarkat) saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi . Tujuan pemerintah dalam campur tangan ini adalah agar perekonomian tidak lepas kendali sama sekali dan tidak hanya menguntungkan pemilik modal besar.. Jadi pemerintah dan masyarakat saling bahu - membahu melaksanakan kegiatan ekonomi.



Sumber : 

http://oziekonomi.wordpress.com/materi/materi-kelas-x/masalah-pokok-ekonomi/





Anesia Puji Kinanti


10111842


2KA15

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review