This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.
Kamis, 06 Juni 2013
Analis Pendapatan Nasional Untuk Perekonomian Tertutup Sederhana dan Pertumbuhan Ekonomi
20.48
Anesia Puji Kinanti
1 comment
Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua sektor
Dalam perekonomian tertutup sederhana yang melakukan kegiatan ada dua sektor yaitu rumah tangga (pihak konsumen ) pengeluaran dari sektor ini disebut konsumsi dan satu sektor lagi disebut pihak swasta ( pihak produsen ) pengerluaran dari sektor ini disebut investasi tanpa campur tangan pemerintah dalam bentuk pembayaran transfer pemerintah ataupun pengeluaran yang berbentuk konsumsi dan tidak berbentuk perekonomian baik ekspor maupun impor , karena dalam kehidupan seshari - hari masyarakat membutuhkan uang untuk bertahan hidup untuk membeli kebutuhan nya sehari - hari baik berupa barang ataupun berupa jasa .
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi. Jumlah inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara. Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan penjumlahan dari lima hal, yaitu;
a. Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan
b. Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan perusahaan)
c. Keuntungan perusahaan
d. Pendapatan bunga selisih dari perusahaan
e. Pendapatan sewa
Model anlalisis dengan variabel investasi, tabungan
Mencari keuntungan di kemudian hari dalam pengoperasian mesin dan pabrik adalah salah satu tujuan dari model analisis dengan variabel investasi tabungan . Secara pengertianya sih Model analisis dengan variabel tabungan ialah pengeluaran yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih banyak lagi , atau dengan kata lain merupakan pengeluaran yang ditambahkan kepada komponen-komponen barang modal.
Dalam menganalisis keuangan pemerintah biasanya mencakup 4 aspek sebagai berikut, yaitu :
Operasi keuangan pemerintah dalam hubungan dengan defisit / surplus anggaran dan sumber-sumber pembiayaannya
Dampak operasi keuangan pemerintah terhadap kegiatan sektor riil melalui pengaruhnya terhadap Pengeluaran Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) pemerintah
Dampak rupiah operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap ekspansi bersih pada jumlah uang yang beredar
Dampak Valuta Asing operasi keuangan pemerintah atau pengaruh operasi keuangan pemerintah terhadap aliran devisa masuk bersih.Terdapat sumber data untuk memperkirakan Investasi dan Tabungan Nasional, yaitu :
Data Produk Domestik Bruto atas dasar harga berlaku menurut penggunaan
Neraca Arus Dana yang digunakan oleh tim gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan.Dalam menganalisis pertumbuhan Produk Domestik Bruto terlihat adanya kecenderungan untuk lebih menggunakan data Produk Domestik Bruto menurut penggunaan. Kalau kita menganggap bahwa perkiraan Investasi dan Tabungan Nasional Bruto yang dihasilkan oleh Tim Gabungan B.P.S., Bank Indonesia, dan Departemen Keuangan lebih mendekati kebenaran, maka seyogyanya data statistik Produk Domestik Bruto menurut penggunaan yang dipublikasikan oleh B.P.S. perlu diperbaiki.
Angka Pengganda
Angka pengganda atau multiplier adalah hubungan kausal antara variabel tertentu dengan variabel pendapatan nasional. Jika angka pengganda tersebut memepunyai angka yang tinggi, maka dengan perubahanyang terjadi pada variabel tersebut akan memengaruhi angka terhadap tingkat pendapatan nasional yang besar juga, dan sebaliknya. Perubahan pendapatan anasional itu ditunjukan oleh suatu anagka pelipat yang disebut dengan koefisien multiplier.
Empat jenis multiplier akan ditentukan besarnya, yaitu: multiplier investasi, pengeluaran pemerintah, pajak dan anggaran belanja seimbang. Penghitungan nilai multiplier yang akan diterangkan menggunakan pemisalan-pemisalan di bawah ini:
Fungsi konsumsi adalah C = a + bYd.
Dua bentuk sistem pajak akan digunakan. Dalam contoh yang pertama pajaknya adalah pajak tetap, yaitu
T = Tx
sedangkan dalam contoh kedua pajaknya adalah pajak proporsional, yaitu:
T = tY.
Fungsi investasi yang asal adalah I dan fungsi pengeluaran pemerintah yang asal adalah G.
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
∆Y = K . ∆I
Dimana K adalah angka pengganda.
Contoh Soal :
Misalkan (dalam milyar rupiah) fungsi konsumsi (C) = 20 + 0,75Y dan besarnya investasi (I) = 10, maka pendapatan keseimbangan sebesar 100. Apabila terdapat tambahan investasi sebesar 3, maka pendapatan sekarang adalah sebagai berikut:
Jawab:
∆Y = K . ∆I
∆Y = 4 . 3 = 12
Ysekarang = Ysebelum + Tambahan Y (∆Y)
Ysekarang = 100 + 12 = 112 milyar rupiah
Contoh Soal :
Diketahui perekonomian negara INA memiliki kecenderungan berkonsumsi 0,5 dan konsumsi minimum sebesar 100, investasi swasta sebesar 400, pengeluaran pemerintah 2000, pajak sebesar 25% dari Pendapatan Nasional dan pembayaran transfer sebesar 200. hitunglah :
a. Besarnya Pendapatan Nasional keseimbangan ?
b. Besarnya Konsumsi keseimbangan ?
c. Besarnya tabungan ?
Jawaban
Diketahui :
a=100
b=0,5
I=400
G=2000
Tx=25%Y=0,25Y jadi t=0,25
Tr=200
Ditanya & dijawab:
a. Y=....?
Y=C+I+G , C=a+bYd , Yd=Y-Tx+Tr
Y=a+b(Y-Tx+Tr)+I+G
Y=100+0,5(Y-0,25Y+200)+400+2000
Y=2500+0,5(0,75Y+200)
Y=2000+0,375Y+200
Y=0,375Y+2200
Y-0,375Y=2200
0,375Y=2200
Y=5866
b. C=......?
C=a+bYd=a+b(Y-Tx+Tr)
C=100+0,5(5866-0,25(5866)+200)
C=100+0,5(5866-1466+200)
C=100+0,5(4600)=100+2300
C=2400
c. S=......?
S=Yd-C
S=5866-2400
S=3466
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran
Pengaanguran yang banyak di negara kita bisa disebabkan karena pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang ada di Indonesia , Inflasi adalah keadaan perekonomian dimana harga secara umum mengalami kenaikan . Kenaikan harga itu berlangsung dalam jangka panjang . Kenaikan harga yang bersifat sementara itu misalnya kenaikan pada haraga bahan baku makanan yang timbul pada saat menjelang Lebaran lalu setelah masa lebaran harga tersebut akan kembali turun . Inflasi secara umum terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak beredar daripada uang yang diperlukan , ini merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak dapat dihilangkan secara tuntas . Penyebab inflasi ini disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi .
Ada tiga jenis inflasi yaitu:
1) Inflasi tarikan permintaan (demand-pull inflation)
2) Inflasi desakan biaya (cost-push inflation)
3) Inflasi karena pengaruh impor (imported inflation).
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil.Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi , inflasi dan penggangguran ada hubungan terbalik karena jika suatu pengusaha ingin memproduksi suatu perusahaan otomatis mereka harus membutuhkan biaya yang banyak untuk memproduksi suatu baranng dan itu juga akan memperluas lapangan kerja . Pertumbuhan ekonomi memang dapat dilihat dari adanya peningkatn atau penurunan GNP atau GDP. Jika GNP menurun maka pendapatan perkapita pun menurun dan akhirnya akanterjadi inflasi karena daya beli atau daya konsumsi masyarakat menurun. Inflasi menjadi masalh besar dalam suatu Negara karena terjadinya angka penurunan daya beli masyarakat yang juga akan berakibat pada produsen yan akan kesulitan untuk berproduksi dan memjual barang barangnya.
Inflasi juga memengaruhi tingkat suku bunga pada perbankan, terutama tingkat suku bunga pinjaman danakan makin menyulitkan para pihak swasta yang berkeinginan untuk menekan biaya produksi di waktu inflasi terjadi. Jika keadaan tersebut tidak membaik pihak swasa tidak bisa untuk menekan angka biaaya produksi sedangka daya beli masyarakat menurun dan akirnya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan akan mengakibatkan pengangguran dalam suatu Negarabertambah .Tentu saja keadaan seperti ini kurang baik karena dapat menimbulkan kerawanan sosial seperti kasus pencurian dan kriminalitas.
Selasa, 04 Juni 2013
Pendapatan Nasional
07.11
Anesia Puji Kinanti
No comments
Pendapatan Nasional adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar . Ada beberapa konsep yang berhubungan dengan pendapatan nasional :
a . Penduduk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product = GDP )
Adalah total nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam periode tertentu yang dihitung berdasarkan nilai pasar . Di Indonesia dapat dihitung dari dua sisi pendekatan yaitu sektoral dan penggunaan .
b . Produk Nasional Bruto ( Gross National Product = GNP )
Banyak penduduk negara lain yang mempunyai usaha di Indonesia banyak juga orang Indonesia yang mempunyai usaha di negara orang . Laba dari perusahaan asing di Indonesia menjadi milik negara asalnya , sehingga jumlah ini harus dikeluarkan dari produk domestik bruto . Sebaliknya , laba dari perusahaan orang Indonesia yang ada di luar negri adalah milik warga negara di Indonesia , sehingga jumlah ini harus ditambahkan pada produk nasional bruto di Indonesia jadi Produk Nasional Bruto = Produk Domestik Bruto + Pendapatan Neto terhadap luar negri
c . Produk Nasional Neto ( Net National Product = NNP )
Didapat dari produk nasional bruto dikurangin dengan penyusutan dan barang pengganti modal jika ditulis , Produk Nasional Neto = Produk Nasional Bruto -( Penyusutan + Barang Pengganti Modal ).
d . Pendapatan Nasional Neto ( Net National Income = NNI
Pendapatan yang dihitung menurut jumlah barang jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik produksi . Produk nasional neto dikurangi dengan pajak tidak langsung dan ditambah dengan subsidi
jika ditulis NNI = NNP - pajak tidak langsung + subsidi
e . Pendapatan Perorangan ( Personal Income = PI )
Jumlah seluruh penerimaan yang benar - benar sampai ditangan masyarakat , tidak semua pendapatan sampai ke tangan masyarakat karena masih dikurangin dengan laba yang ditahan . jika ditulis PI = NNI + transfer payment - ( laba ditahan + iuran asuransi + iuran jaminan sosial + pajak perseroan ).
f . Pendapatan Setelah Pajak
Pendapatan perorangan setelah dikurangi dengan pajak penghasilan . rumusnya Disposable income = Personal Income - Pajak Penghasilan
g . Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB )
Jumlah keseluruhan dari nilai tambah bruto yang berhasil diciptakan oleh seluruh kegiatan ekonomi yang berada pada suatu wilayah selama periode waktu tertentu misalnua PDRB Jawa Barat .
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi .
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
- Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
- Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
- Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
Manfaat mempelajari pendapatan nasional
- Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
- Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
- Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
Perhitungan Pendapatan Nasional terdiri dari tiga pendekatan yaitu pendekatan Pendapatan , Produksi dan Pengeluaran
Pendekatan Pendapatan
Suatu pendekatan yang dimana pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan dari berbagai faktor produksi yang memberi sumbangan terhadap proses produksi . Secara sistematis pendapatan nasional berdasarkan pendapatan dapat dirumuskan :
NI = Yw + Yr + Yi + Yp
NI = Pendapatan Nasional
Yw = Pendpatan dari upah , gaji dan pendapatan lainya sebelum pajak
Yr = Pendapatan bersih dari sewa
Yi = Pendapatan dari bunga
Yp = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
Pendekatan Produksi
Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai tambah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor didalam perekonomian . Yang dimaksud nilai tambah adalah selisih antara nilai output dengan nilai input
Pendekatan Pengeluaran
Diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai pasar dari seluruh permintaan akhir atas output yang dihasilkan didalam perekonomian yang diukur pada harga pasar yang berlaku . Secara sistematis pendapatan nasional berdasarkan pendapatan dapat dirumuskan :
Y = C + I + G + ( X - M )
Y = Pendapatan Nasional
C = Nilai pasar pengeluaran konsumsi barang dan jasa oleh rumah tangga
I = Nilai pasar pengeluaran investasi barang modal
S = Nilai pasar tabungan rumah tangga , pemerintah dan perusahaan
G = Nilai pasar pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa
X = Nilai pasar pengeluaran barang dan jasa yang di ekspor
M = Nilai pasar pengeluaran untuk barang dan jasa yang di impor
Masalah dan keterbatasan perhitungan PDB
a. Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
a. Perhitungan PDB dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk (disebut PDB per kapita). Menurut PBB, sebuah negara dikatakan miskin bila PDB per kapitanya lebih kecil daripada US$ 450,00. Berdasarkan standar ini, maka sebagian besar negara-negara di dunia adalah negara miskin. Suatu negara dikatakan makmur/kaya bila PDB perkapita lebih besar daripada US$ 800.
Kelemahan dari pendekatan di atas adalah tidak memperhatikan aspek distribusi pendapatan. Akibatnya angka PDB per kapita kurang memberikan gambaran rinci tentang kondisi kemakmuran suatu negara. Misalnya, walaupun Amerika Serikat yang PDB perkapitanya US$ 29.080 (tahun 1997), namun negara itu masih terus bergelut dengan masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan warga kulit hitam ataupun pendatang (kulit berwarna). Bahkan secara absolut tampaknya jumlah penduduk miskin di Amerika serikat akan bertambah.
Faktor utama pemicu gejala di atas adalah masalah distribusi pendapatan.
Walaupun distribusi pendapatan di USA relatif baik, tetapi belum sempurna untuk membuat seluruh penduduknya menjadi makmur. Bahkan untuk faktor produksi non tenaga kerja, terutama uang dan modal, distribusi penguasaannya sangat buruk. Pada tahun 1996, sekitar 46% aset finansial dikuasai hanya oleh sekitar 1% penduduk.
b. Perhitungan PDB dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Umumnya ukuran tingkat kesejahteraan yang dipakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik. Ada hubungan yang positif antara tingkat PDB per kapita dengan tingkat kesejahteraan sosial. Makin tinggi PDB per kapita, tingkat kesejahteraan sosial makin membaik. Hubungan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan logika sederhana. Jika PDB per kapita mkin tinggi, maka daya beli masyarakat, kesempatan kerja serta masa depan perekonomian makin membaik. Sehingga gizi, kesehatan, pendidikan, kebebabasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan, kondisinya makin meningkat. Tapi dengan catatan, peningkatan PDB per kapita disertai perbaikan distribusi pendapatan.
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Masalah mendasar dalam perhitungan PDB adalah tidak diperhatikannya dimensi nonmaterial. Sebab PDB hanya menghitung output yang dianggap memenuhi kebutuhan fisik/ materi yang dapat diukur dengan nilai uang. Sedangkan output yang tidak terukur dengan uang, misalnya ketenangan batin yang diperoleh dengan menyandarkan hidup pada norma-norma agama/spiritual tidak dihitung. Sebab, dalam kenyataannya kebahagiaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat kemakmuran, tetapi juga ketenangan batin.
Jadi kita tidak bisa serta merta mengatakan bahwa kesejahteraan sosial di negara-negara kaya(Amerika Serikat dan Jepang) adalah jauh lebih baik dibanding di negara-negara miskin (misal Bhutan dan Nepal). Karena, tingkat kejahatan dan tingkat bunuh diri di negara-negara kaya tersebut lebih tinggi di banding negara-negara miskin.
c. PDB Per Kapita dan Masalah Produktivitas
Untuk memperoleh perbandingan produktivitas antar negara, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1) Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2) Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
1) Jumlah dan komposisi penduduk : Bila jumlah penduduk makin besar, komposisi-nya sebagian besar adalah penduduk usia kerja (15-64 tahun) dan berpendidikan tinggi (> SLA), maka tingkat output dan produktivitasnya dapat makin baik.
2) Jumlah dan struktur kesempatan kerja :
Jumlah kesempatan kerja yang makin besar memperbanyak penduduk usia kerja yang dapat terlibat dalam proses produksi. Tetapi komposisi kerja pun mempengaruhi tingkat produktivitas. Sekalipun kesempatan kerja sangat besar, tetapi semuanya adalah kesempatan kerja sektor pertanian, produktivitas pekerja juga tidak tinggi. Sebab sektor pertanian umumnya memiliki nilai tambah yang rendah. Jika kesempatan kerja yang dominan berasal dari sektor kegiatan ekonomi modern (industri dan jasa), maka output per pekerja akan relatif tinggi, karena nilai tambah kedua sektor tersebut amat tinggi.
3) Faktor-faktor nonekonomi :
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.
d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Yang tercakup dalam faktor-faktor nonekonomi antara lain etika kerja, tata nilai, faktor kebudayaan dan sejarah perkembangan. Jepang pantas menjadi negara yang produktif sebab selain jumlah penduduk yang banyak, berpendidikan tinggi dan umumnya bekerja di sektor modern, mereka juga memiliki etika kerja yang baik, menjujung tinggi kejujuran dan penghargaan tergadap senior. Dan Jepang juga merupakan negara yang selama kurang lebih 3.000 tahun terus menerus membangun dirinya menjadi bangsa modern, walaupun pembangunan ekonomi modernnya baru dimulai dua abad yang lalu.
d. Penghitungan PDB dan Kegiatan-kegiatan Ekonomi Tak Tercatat (Underground Economi)
Angka statistik PDB Indonesia yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena itu, statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu negara. Misalnya, upah pembantu rumah tangga di Indonesia tidak tercatat. Begitu juga dengan kegiatan petani buah yang langsung menjual produknya ke pasar.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.
Di negara-negara berkembang, keterbatasan kemampuan pencatatan lebih disebabkan oleh kelemahan administratif dan struktur kegiatan ekonomi masih didominasi oleh kegiatan pertanian dan informal. Tetapi di negara-negara maju, kebanyakan kegiatan ekonomi yang tak tercatat disebabkan oleh karena kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal atau melawan hukum. Padahal, nilai transaksinya sangat besar. Misalnya, kegiatan penjualan obat bius dan obat-obat terlarang lainnya.
http://mediaamirulindonesia.blogspot.com/2012/06/konsep-dan-metode-perhitungan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
Senin, 03 Juni 2013
Uang , Bank dan Penciptaan Uang
07.28
Anesia Puji Kinanti
1 comment
Uang ? siapa yang tidak tahu apa itu uang , semua orang pasti mengetahui apa itu uang , bagaimana bentuk uang dan apa juga kegunaan uang . Uang adalah salah alat untuk transaksi sebagai alat pembayaran yang sah , uang ada yang berbentuk kertas dan ada juga uang yang berbentuk logam . R . J. Thomas mengatakan bahwa " money is something that is readliy and generally accepted by public in payment for goods sevices and another valuable assets and for the payment for debts artinya uang adalah suatu benda yang mudah dan umum diterima oleh masyarakat untuk pembayaran pembelian barang , jasa , dan barang berharga lainya dan untuk pembayaran utang . Lalu uang memiliki fungsi sebagai :
a . Alat Tukar
b . Alat Satuan Hitung
c . Standar atau Ukuran Pembayaran Yang Ditunda
d . Alat Penyimpan Kekayaan
e . Alat pengalih Nilai / Kekayaan
Teori Uang
Ada beberapa teori tentang uang
1 Teori Nilai Uang
a . Teori Barang
Menurut teori barang , uang murni berasal dari barang . Oleh karena itu , daya beli uang tergantung dari permintaan dan penawaran , kegunaan serta biaya pembuatan ( biaya produksi ) uang tersebut .
b . Teori Nominalis
Menurut teori Nominalis nilai uang merupakan nilai yang tertulis pada uang tersebutu . Nilai uang bukan ditentukan oleh nilai bahan , tetapi ditentukan oleh nilai nominal yang tertulis pada uang tersebut .
2 . Teori Perubahan Nilai Uang
a . Teori Kuantitas
Teori ini dipelopori oleh David Ricardo , Menurut teori ini jumlah uang yang beredar ada hubunganya dengan tingkat . Maksudnya perubahan jumlah uang beredar memengaruhi harga . Jika jumlah uang beredar berkurang , maka harga - harga akan cenderung menurun . Sebaliknya , jika jumlah uang beredar bertambah , maka harga - harga akan naik . Dengan kata lain , jumlah uang dan tingkat harga selalu berbanding lurus . Jika berbandingan itu digambarkan dalam bentuk persamaan , maka akan terlihat sebagai berikut :
M = kP
M = uang
k = konstanta
P = harga
b . Teori Transaksi
Irving Fisher melengkapi teori kuantitas dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang dengan menggunakan rumus :
MV = PT
M = jumlah uang beredar
V = kecepatan perputaran uang
T = jumlah barang dan jasa
P = tingkat harga umum
c . Teori Pendapatan
Dikemukan oleh John Maynard Keynes menjelaskan bahwa motif memegang uang yaitu :
1 . Motif Transaksi
Transaksi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan . Semakin besar pendapatan seseorang , maka semakin besar kemungkinan melakukan transaksi .
2 . Motif Berjaga - Jaga
Motif ini didasarkan pada adanya ketidakpastian keadaan , misalnya hari ini kita sehat tetapi besok bisa saja kita sakit , nah maka dari itu kita harus berjaga jaga dan mempersiapkan sebagian pendapatan agar dapat mengatasi kejadian yang tidak terduga sebelumnya .
3 . Motif Spekulasi
Transaksi ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan banyak walaupun harus disertai dengan resiko yang tinggi , Transaki spekulasi tidak akan dapat dilakukan jika tidak memiliki pendapatan tinggi . Tujuan yang dijelaskan sebelumnya mempengaruhi uang .
d . Teori Persediaan Kas
Dikemukan oleh Alfred Marshall mengatakan bahwa nilai uang tergantung pada jumlah pendapatan masyarakat yang dipegang atau ditahan dalam bentuk tunai . Jumlah pendapatan yang disimpan sebagai persediaan kas tergantung pada jumlah pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar maka dirumuskan :
M = K.P.Y
M = jumlah uang beredar
K = jumlah uang untuk persediaan kas
P = tingkat harga
Y = pendapatan
Bank
Adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Berdasarkan kegiatanya bank dibedakan menjadi 2 bank sentral dan bank umum .
a . Bank Sentral
BI ( Bank Indonesia ) adalah bank sentral yang ada di Indonesia fungsinya adalah sebagai memelihara dan mencapai kestabilan rupiah terhadap barang dan jasa serta mata uang negara lain . Tugas Bank Indonesia adalah :
- Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
- Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
- Mengatur dan mengawasi bank
b . Bank Umum
Selain bank sentral ada juga yang disebut bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha seperti menghimpun dana dan memberikan pinjaman serta menjadi pembayaran dalam bidang keuangan kepada masyarakat . Adapun usaha dan fungsi bank umum :
- Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro , deposito , tabungan dan lainya
- Memberikan kredit dan menerbitkan surat pengakuan hutang
- Memindahkan uang , baik untuk kepentingan sendiri maupun kepentingan nasabah
- Menempatkan dan meminjamkan uang kepada bank lain
- Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak ketiga
Kebijakan Moneter adalah langkah - langkah yang diambil penguasa moneter ( Bank Sentral atau Bank Indonesia ) untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dan daya beli uang . Caranya adalah dengan menggunakan instrumen - instrumen kebijakan moneter , seperti operasi pasar terbuka , kebijakan diskonto , rasio cadangan minimum , batas maksimum pemberian kredit .
Tujuan nya adalah menjaga kestabilan ekonomi yang ditandai dengan keinginanya di dunia usaha dan meningkatnya kesempatan kerja , menjaga kestabilitas ekonomi , menjaga kestabilitas harga , memperbaik posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran .
Jenis Kebijakan Moneter :
- Tight Money Policy ( kebijakan uang ketat ) adalah kebijakan dari bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar
- Easy Money Policy ( Kebijakan uang longgar ) adalah kebijakan yang diambil bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar .
http://t1489.wordpress.com/2010/06/01/pengertian-uang-teori-uang/
http://sprintal-sprintul-ita.blogspot.com/2012/03/fungsi-dan-peranan-bank-umum-bpr-dan-bi.html
http://kinantiarin.wordpress.com/kebijakan-moneter/
http://littlesweetenemy7.blogspot.com/2012/05/uang-teori-uang-dan-motif-memegang-uang.html