Rabu, 24 April 2013

Perilaku Produsen



Produksi


          Dalam pengetian sehari-hari , produksi sering diartikan sebagai tindakan menghasilkan barang . Dalam ilmu Ekonomi , pengertian produksi bukan hanya sekedar menghasilkan barang - barang tetapi jauh lebih luas . Produksi adalah kegiatan menambah faedah ( kegunaan ) suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan . Kegiatan menambah kegunaan suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang , sedangkan kegiatan menambah kegunaan suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.


           Faktor produksi yang biasa disebut juga sebagai masukan atau input , dihasilkan hasil produksi yang disebut sebagai keluaran atau output . Contoh proses produksi mebel . Diantara input yang dipergunakan dalam proses produksi mebel adalah papan , cat , balok , pelitur , mesin - mesin tenaga manusia dan bangunan untuk melakukan semua kegiatan tesebut . Keluaran atau outputnya adalah meja , kursi , lemari dan jenis - jenis mebel lainya . Proses penggabungan dan pembentukan berbagai masukan menjadi keluaran ini dinamakan sebagai proses produksi.


          Fungsi produksi menunjukan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi inout tersebut , fungsi produksi sebenernya bisa kita umpamakan sebagai resep makanan. Sebuah resep makanan memberikan informasi kepada kita berapa kue yang akan dihasilkan dari kombinasi tertentu terigu , gula , mentega , telur dan tepung maizena . Dari resep itu kita dapat mempekirakan , berapa banyak kue cake yang kita hasilkan dalam satu adonan . Misalnya , melipat gandakan komposisi bahan berarti akan menghasilkan dua buah cake . Fungsi produksi tersebut sangat dipengaruhi pula oleh tingkat teknologi dalam menghasilkan output . Semakin canggih teknologi semakin baik pula hasil yang akan dihasilkan .


Secara metematik hubungan antara faktor produksi dan produk itu dapat dituliskan sebagai berikut: 

Q = f (K, L, R, T)

Q = Jumlah produk yang dihasilkan 
f= fungsi 
K= Modal 
L= Tenaga kerja 
R= Sumberdaya alam 
T= Teknologi/kewirausahaan 


    Fungsi produksi yang disusun dalam persamaan matematik di atas mengandung arti bahwa barang/jasa yang dihasilkan (Q) merupakan akibat dari masukan (K, L, R, T) yang diproses. Jika salah satu sumberdaya masukan diubah maka keluaran (output) akan berubah. Output akan berubah secara proposional dengan besar kecilnya perbuhan input. 

Produksi Optimal

         Produksi adalah segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung ditunjukkan untuk menghasilkan barang dan jasa atau mempertinggi faedah barang guna memenuhi kebutuhan manusia. Produksijuga dimaksudkan untuk menghasilkan barang-barang konsumsi, yaitu barang-barang yang segera dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau konsumsi.

Untuk menjamin kegiatan produksi, diperlukan alat-alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang/jasa yang disebut factor produksi atau sumber daya ekonomi. Sumber daya ekonomi meliputi:

1. Faktor Produksi Alam
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja
3. Faktor Produksi Modal
4. Faktor Produksi Kewirausahaan

Produksi optimal dikaitkan dengan penggunaan factor produksi untuk memproduksi output tertentu, posisi optimal ini dicapai dimana tidak dimungkinkan untuk meningkatkan output tanpa mengurangi produksioutput yang lain.

Tingkat Produksi Optimal

    Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.

       Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.Metode EPQ menggunakan asumsi sbb :
barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan. Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.


Penentuan Volume Produksi yang Optimal

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variable saja. Biaya variable dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sbb :

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

          Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi.Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
2. Biaya modal (opportunity cost of capital)
3. Biaya keusangan
4. Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Least Cost Combination

        Least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu.


       Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan. Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input..





























0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review