Pendahuluan
Latar
Belakang Masalah
Pada
jaman serba modern seperti sekarang kesenian – kesenian yang ada di Indonesia
ini sudah mulai redup saya ambil satu contoh yaitu kesenian alat music
traditional yaitu “ Angklung “ , kita sudah jarang sekali melihat alat music
tersebut bahkan di kota – kota besar sudah tidak digunakan mungkin dan terlebih
misalnya oleh para boyband dan para girlband yang sedang marak di Indonesia ini
lalu juga para musisi misalnya band yang lebih banyak menggunakan alat music
modern atau sudah canggih dan lebih bagus untuk dipakai ya misalnya saja gitar
listrik dan drum . Keberadaan alat music traditional seperti angklung sudah
sangat minim mungkin hanya digunakan di daerah tempat angklung itu berasal
tetapi mungkin sampai sekarang tetap saja ada beberapa band yang menggunakan
angklung tersebut .
Pertanyaan
Seni
traditional Indonesia yang begitu banyak dan beraneka ragam tetapi mengapa tersingkirkan
oleh seni modern ?
Konsep
KEBUDAYAAN itu sendiri adalah keseluruhan sistem gagasan
, tindakan , dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan
milik dari manusia dengan belajar .
SOSIALISASI proses yang bersangkutan dengan proses
belajar kebudayaan dalam hubungan dengan system sosial .
Pada
makalah kali ini saya akan membahas tentanga manusia dan budaya , manusia dan
budaya adalah satu hal yang berhubungan antara satu dan lainya saya jelaskan
pengertianya dahulu
Manusia
…. Pengertian manusia itu sendiri secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budiatau makhluk yang
berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau
sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau
seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu
oganisme hidup (living organism).Terbentuknya
pribadi seseorang dipengaru
hi
oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal
dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal
(geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.
Secara kodrati, manusia merupakan
mahluk monodualis. Artinya selain sebagai mahluk individu, manusia
berperan juga sebagai mahluk sosial. Sebagai mahluk individu, manusia merupakan
mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri atas unsur jasmani (raga) dan rohani (jiwa)
yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Jiwa dan raga inilah yang membentuk
individu.
Manusia juga diberi
kemampuan (akal, pikiran, dan perasaan) sehingga sanggup berdiri sendiri dan
bertanggung jawab atas dirinya. Disadari atau tidak, setiap manusia senantiasa
akan berusaha mengembangkan kemampuan pribadinya guna memenuhi hakikat
individualitasnya (dalam memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya). Hal terpenting
yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya adalah bahwa manusia dilengkapi
dengan akal pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi kualitas
hidupnya. Manusia adalah ciptaan Tuhan dengan derajat paling tinggi di antara
ciptaan-ciptaan yang lain.
Lalu kalo Budaya
itu sendiri adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan
orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya,
membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat
kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan
sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika
berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:
Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu
citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang
memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
“individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” d Jepang
dan “kepatuhan kolektif” di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka
yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.
Berdasarkan
penggolongan wujud budaya di atas kita dapat mengelompokkan budaya menjadi dua,
yaitu: Budaya yang bersifat abstrak dan budaya yang bersifat konkret.
Budaya yang Bersifat
Abstrak
Budaya yang bersifat
abstrak ini letaknya ada di dalam alam pikiran manusia, misalnya terwujud dalam
ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dan cita-cita.
Jadi budaya yang bersifat abstrak adalah wujud ideal dari kebudayaan.
Ideal artinya sesuatu yang menjadi cita-cita atau harapan bagi manusia sesuai
dengan ukuran yang telah menjadi kesepakatan
Budaya yang Bersifat
konkret
Wujud budaya yang
bersifat konkret berpola dari tindakan atau peraturan dan aktivitas manusia di
dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan atau diphoto.
Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik, yang
terdiri atas:perilaku, bahasa dan materi.
a. Perilaku
Perilaku adalah cara
bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku manusia
dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.
b.
Bahasa
Bahasa adalah sebuah
sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan ditangkap dengan
telinga (auditory). Ralp Linton mengatakan salah satu sebab paling penting
dalam memperlambangkan budaya sampai mencapai ke tingkat seperti sekarang ini
adalah pemakaian bahasa. Bahasa berfungsi sebagai alat berpikir dan
berkomunikasi. Tanpa kemampuan berpikir dan berkomunikasi budaya tidak akan
ada.
c. Materi
Budaya materi adalah
hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi misalnya pakaian,
perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan alat
transportasi.
Dan kalo pengertian dari Kebudayaan itu sendiri …..
Apa yang kita pikirkan tentang
kebuudayaan ? kebudayaan adalah ciri khas dari suatu daerah misalnya kebudayaan
adat sunda misalnya tari jaipong yang sejak dulu kala sudah menjadi kebudayaan
adat sunda , dan kebudayaan adalah sesuatu yang turun menurun dari generasi
satu ke generasi yang lainya dan kebudayaan yang ada itu ditentukam oleh
masyarakat itu sendiri . Kebudayaan mengandung nilai sosial , nilai norma ,
ilmu pengetahuan , struktur - struktur sosial , realigi , kesenian ,
moral , hukum , adat istiadat , dan kemampuan - kemampuan yang lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat .
Setiap orang pasti mempunyai kebudayaan , bagaimana sederhananya kebudayaan itu
dan setiap manusia pasti berbudaya dalam arti mengambil bagian dalam mengambil
kebudayaan .Budaya bersifat kompleks , abstrak dan luas . Banyak aspek
budaya turut menetukan perilaku komunikatif . Terkadang banyak orang yang
sulit berkomunikasi dan beradaptasi dengan kebudayaan lain karena kebudayaan
ituberlawanan dengan kebudayaan nya . Kebudayaan sangat erat hubunganya dengan
masyarakat , karena kebudayaan itu dimiliki oleh masyarakat itu sendiri .
Kebudayaan juga bisa sebagai saran agar lebih mampu berdialog dan lancar dalam
berkomunikasi , memiliki penglihatan yang jelas mampu menghargai budaya
yang ada disekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan
budaya nenek moyang dan leluhur kita .
Lalu apa hubunganya antara manusia dan
kebudayaan ??
Jelas manusia dan kebudayaan sangat
berhubungan erat antara manusia dan budaya misalnya kita sebagai warga
Indonesia yang cenderung kebudayaan ke-Timuran apa lagi warga Indonesia yang
terkenal akan hangatnya keramahanya jadi kebudayan tersebut sangat melekat pada
diri manusia tersebut , kebudayaan itu terlahir juga karena kita diajarkan
sejak dini tentang nilai – nilai yang ada di masyarakat yang dapat disebut
dengan proses sosialisasi . Misalnya dalam kehidupan sehari apabila kita ingin
pergi untuk melakukan aktivitas diluar rumah seperti pergi kesekolah kita
selalu berpamitan kepada kedua orang tua dengan mencium tangan kedua orang tua
lalu ketika kita juga bertemu dengan orang yang lebih tua kita bisa
memanggilnya dengan sebutan yang pantas yang memang lebih tua dari kita
misalnya “ Kakak , Mas , Mba , Om , Tante , Bapak , Ibu , Kakek dan Nenek. Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara manusia
satu dengan manusia yang lainya dimana dari interaksi dan proses sosialisai itu
yang diterapkan didalam kehidupan sehari-hari oleh setiap individu di dalam
masyarakat maka terbentuklah suatu pola yang unik dimana pola tersebut berbeda
dengan pola yang ada di masyarakat yang lainya yang akhirnya terbentuklah suatu
kebudayaan . Lalu dari kebudaayan itu masyarakat yang sudah memiliki pola unik
tersebut berulang kembali seperti siklus kepada tahap sosialisasi dimana nilai
– nilai yang ada didalam kebudayaan tersebut diwariskan dan dipelajari oleh
generasi berikutnya sehingga kebudayaan tersebut terus hidup didalam masyarakat
.
Angklung
adalah salah satu alat musik traditional yang berasal dari daerah jawa barat ,
angklung adalah salah satu kebudayaan yang ada di Indonesia dari sekian
banyaknya kebudayaan alat music traditional yang ada . Alat musik ini terbuat
dari bambu yang digunakan dengan cara angklung tersebut digoyangkan lalu
angklung tersebut akan mengeluarkan bunyi yang disebabkan oleh benturan pipa
yang ada di dalam angklung tersebut sehingga dapat menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2 , 3 dan 4 dalam setiap ukuran baik bentuk besar
maupun bentuk kecil . Tetapi pada saat ini keadaan alat musik traditional ini
sudah hamper punah karena tidak dilestarikannya alat musik ini dijaman yang
semakin canggih dan modern ini orang – orang lebih menggunakan yang lebih
simple misalnya dengan gitar listrik .
Mungkin
sekilas bila kita mendengar kata angklung yang sekilas ada dibenak kita adalah
alat music yang berasal dari jawa barat , nah di sana tepat nya di bandung ada
wisata yang didalamnya diperkenalkan alat musik angklung itu sendiri lalu
diajarkan bagaimana cara menggunakan angklung tersebut ya tempat itu bernama “Saung
Angklung Mang Udjo” .
Saung
Angklung Mang Udjo adalah salah satu tempat dimana angklung itu dilestarikan
sehingga angklung tersebut tidak kalah menariknyavdengan alat musik yng sudah
canggih yang ada pada saat ini . Banyak para turis asing yang berkunjung kesana
loh untuk mempelajari bagaimana cara menggunakan angklung tersebut , turis saja
sangat tertarik untuk mempelajari dan menggunakanya mengapa kita orang
Indonesia yang jelas – jelas mempunyai kebudayaan tersebut tidak ingin
melestarikanya J
, jangan sampai kejadian seperti diakui nya batik sebagai kebudayaan Malaysia
itu terulang , nanti giliran baru diakui Negara lain kita baru melestarikanya ,
ayo kita sebagai generasi muda lestarikan dan jaga terus kebudayaan Indonesia
:D
Dalam
menjaga kebudayaan tersbut perlunya agen” sosialisasi dalam hubungan manusia
dan kebudayaan :
Keluarga
Salah satu media sosialisasi yang
paling dekat dengan kita ya dari keluarga karena keluarga adalah orang terdekat
kita secara langsung atau tidak langsung pun mereka akan menyesosialisikanya .
Tidak adanya sosialisasi tentang kebuayaan angklung didalam keluarga itu
sendiri bisa saja salah satu menjadi faktor kurangnya minat atau daya tarik
kita ke alat musik angklung tersebut , bila misalnya seorang ayah memperkenal
kan angklung tersebut pada si anak dan mengajarkannya bagaimana cara
menggunakan angklung tersebut mungkin saja si anak itu akan mengenal angklung
dan juga bisa menggunakan angklung tersebut dan pasti kemudian nanti si anak
tersebut juga akan memperkenalkan alat musik tersebut ke anak nya lagi atau ke
generasi dibawah mereka lagi jadi secara tidak langsung memang sosialisasi
sangat penting dalam memperkenalkan alat musik angklung ini atau kebudayaan
yang lain nya sehingga angklung ini tidak dibiarkan begitu saja dan akhirnya
punah . Kebudayaan yang ada di Indonesia ini harus kita lestarikan kepada
generasi muda dibawah kita sehingga akan tetap ada dan akan tetap dikenalkan
kepada generasi yang ada dibawah kita .
Teman
Teman adalah salah satu orang yang
kita jumpai setiap harinya , itu juga sebagai salah satu agen dalam
menyesosialisasikan angklung tersebut , mereka lebih ingin memperdalam atau
sebut saja les alat musik modern misalnya gitar atau drum ketimbang angklung
mungkin itu juga sebagai salah satu sebab kita tidak melestarikan angklung
tersebut
Lembaga Masyarakat
Dalam
hal ini misalnya Saung Angklung Mang Udjo kurang efektif dalam memperkenalkan
siapa mereka ini sehingga banyak orang yang tidak tahu apa saung angklung mang
udjo tersebut mungkin dengan cara memperkenalkan secara lebih atau sosialisasi
dari daerah satu ke daerah lainya mungkin akan lebih banyak orang yang tahu aoa
itu saung angklung mang udjo dan apa itu angklung .
Pemerintah dan
media massa :
Kurangnya peran pemerintah dalam
mensosialisikan angklung tersebut dan peran media massa dalam memperkenalkan
angklung tersebut pada masyarakat misalnya di iklan sekarang banyak iklan yang
memperkenalkan alat musik yang lebih canggih misalnya gitar listrik mungkin
mereka juga membayar mahal untuk mengiklan kan iklan tersebut jadi media massa
juga lebih tertarik.
Kesimpulan
Angklung adalah salah satu warisan
kebudayaan yang ada di Indonesia harus kita jaga dan lestarikan alat musik
tersebut agar tidak punah karena hadirnya alat musik yang serba canggih dan
modern pada saat ini ya carannya dengan adanya sosialisasi antara manusia satu
dengan manusia yang lainya agar tetap terjaganya kebudayaan tersebut . Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan antara manusia
satu dengan manusia yang lainya dimana dari interaksi dan proses sosialisai itu
yang diterapkan didalam kehidupan sehari-hari oleh setiap individu di dalam
masyarakat maka terbentuklah suatu pola yang unik dimana pola tersebut berbeda
dengan pola yang ada di masyarakat yang lainya yang akhirnya terbentuklah suatu
kebudayaan. Dengan adanya sosialisasi
kita dapat menerapkan ke generasi kita selanjutnya jadi siklus itu pun akan
berputar dan akhirnya Lalu dari kebudaayan itu masyarakat yang sudah memiliki
pola unik tersebut berulang kembali seperti siklus kepada tahap sosialisasi
dimana nilai – nilai yang ada didalam kebudayaan tersebut diwariskan dan
dipelajari oleh generasi berikutnya sehingga kebudayaan tersebut terus hidup
didalam masyarakat.
Daftar
Pustaka