Senin, 25 November 2013

Analisa Perkembangan Bahasa Indonesia




Bahasa merupakan salah satu media lisan atau sebagai alat komunikasi  yang digunakan setiap orang untuk saling berhubungan atau berkomunikasi antara satu dan lainya , melalui bahasa juga orang dapat mengetahui apa arti dari maksud yang dituju . Semakin berkembangnya jaman bahasa di era globalisasi sekarang sudah sangat ramai dibicarakan , tetapi tetap bahasa yang kita gunakan adalah bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bahasa Indonesia . Pada umumnya bahasa diwujudkan dengan adanya perubahan perbahan bahasa tersebut .

Bahasa Indonesia ini adalah berasal dari bahasa asing yaitu bahasa melayu , bahasa yang digunakan oleh Negara tetangga yang berada di dekat dengan Indonesia . Bahasa melayu ini diresmikan menjadi Bahasa Kesatuan Negara Indonesia penggunaanya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945 dan bahasa melayu ini banyak digunakan penutur katanya di pulau Kalimantan dan pulau sumatera . Tetapi sesungguhnya Bahasa Indonesia itu dilahirkan pada 28 Oktober 1928 oleh para pemuda – pemudi Indonesia yang pada saat itu semuanya berkumpul dan berikrar janji yang dikenal dengan sebutan “ Sumpah Pemuda “ yang berbunyi :
  • Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah ndonesia.
  • Kami poetera dan poeteri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
  • Kami poetera dan poeteri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Berbicara tentang perkembangan bahasa Indonesia pasti banyak sekali yang tidak mengetahui asal muasal bahasa Indonesia itu . Pada awalnya Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. 


EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ( EYD )


Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia Tun Hussein Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin bagi bahasa Melayu ("Rumi" dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) dan bahasa Indonesia. Di Malaysia, ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

Selanjutnya pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menerbitkan buku "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 27 Agustus 1975 Nomor 0196/U/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dan "Pedoman Umum Pembentukan Istilah".

Pada tahun 1987, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987 tentang Penyempurnaan "Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Keputusan menteri ini menyempurnakan EYD edisi 1975. Pada tahun 2009, Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan dikeluarkannya peraturan menteri ini, maka EYD edisi 1987 diganti dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

      

      Ketika zaman penjajahan, bahasa Indonesi menggunakan "oe" untuk bunyi "u", sama seperti bahasa Belanda, namun setelah penaklukan Jepang ejaan tersebut diganti menjadi "u". Di Malaysia sebelum tahun 1972, bunyi "ch" dieja dengan "ch" dan bahasa Indonesia menggunakan "tj". Oleh itulah, perkataan "cap" telah dieja sebagai "chap" di Semenanjung Malaya dan "tjap" dalam bahasa Indonesia. Setelah "Ejaan Yang Disempurnakan" diperkenalkan pada tahun 1972, kedua-dua bahasa itu menggunakan ejaan yang sama, yaitu "cap". Contoh ejaan lain yaitu "dj" (Indonesia) diganti dengan "j" seperti di Malaysia. Ada beberapa ejaan yang masih dipertahankan atas sebab sejarah, contohnya "wang" (Semenanjung Malaya) dan "uang" (Indonesia).



Contoh perbedaan bahasa Indonesia dengan bahasa melayu :

Indonesia
Melayu
Arti
Erti
Rusak
Rosak
Truk
Trak
Teluk
Telok



Jadi Sejarah awal mulanya Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa Persatuan Negara Republik Indonesia adalah berasal dari Bahasa Melayu yang pada mula nya berasal dari kerajaan melayu yang berada kedudukanya di asia tenggara , masuk nya kerajaan melayu ke Indonesia menyebabkan beberapa orang yang ada di Indonesia menggunakan bahasa melayu , lalu semakin berkembang nya jaman bahasa melayu juga mulai masuk ke Indonesia karena penyebaran islam yang ada di Asia sehingga masuk ke Indonesia dan menyebar ke nusantara , lalu juga dari jalur perdagangan , karena banyaknya pedagang luar yang masuk keIndonesia mulai lah banyak bahasa yang digunakan . Lalu semakin berjalan nya waktu mulai lahirlah bahasa Indonesia oleh para pemuda – pemudi Indonesia yang pada tanggal 28 Oktober 1928 berikrar yang disebut dengan “ Sumpah pemuda “ . Setelah itu mulai diresmikanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Kesatuan Negara Republik Indonesia setelah pembaaan proklamasi oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 dan sampai saat ini Bahasa Indonesia digunakan dengan sebagaimana mestinya dengan tutur kata yang baik , kosakata yang baik , ejaan yang tepat , tata tulisan yang benar , ketepatan kata dan tanda baca yang benar . Dan Bahasa Indonesia digunakan sebagaimana kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku serta ada etika kesopanan dalam berbicara antara satu dengan yang lainya.




Sumber :





Minggu, 24 November 2013

Ragam Bahasa ..



   Banyak sekali ragam bahasa yang ada di Indonesia , pada awalnya bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang mulai masuk ke Indonesia karena peranan kerajaan berbudaya melayu yang pernah berkuasa luasa di asia tenggara turut juga memperkenalkan bahasa melayu , penjajahan dan adanya perdagangan bebas yang menyebabkan banyak orang asing yang hijrah ke Indonesia ini . Sebenarnya banyak sekali berbagai macam ragam bahasa yang masuk ke Indonesia sebelum disahkan nya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Bahasa Persatuan Negara Republik Indonesia , yang dimaksud ragam bahasa di Indonesia ialah ragam bahasa menurut pemakaianya , media , situasi , penutur kataanya dan bidangnya . Adanya ragam bahasa yang ada di Indonesia ini juga disebabkan oleh perkembangan masyarakat nya itu sendiri .

    Menurut Dendy Sugono (1999), “bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.”

Macam – Macam Ragam Bahasa di Indonesia berdasarkan media yang digunakan :

  • Ragam Tulis 

   Ragam Tulis ada ragam bahasa yang menggunakan media tulisan dengan memanfatkan tulisan . Dalam ragam tulis ini pasti sangan berkaitan dengan bagaimana tata cara penulisan yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang baik dan benar dan harus sesuai dengan kosa kata dan tata bahasa yang baik pula . Yang berarti bentuk kata ataupun susunan kalimat , ketepatan pilihan kata , kebenaran penggunaan ejaan dan juga penggunaan tanda baca dalam tulisan tersebut.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:
a. Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
b. Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.
c. Tidak terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
e. Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
f. Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
g. Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
h. Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
i. Berlangsung lamba
j. Memerlukan alat bantu


Ragam tulis dapat digunakan untuk menyampaikan maksud,atau menjelaskan informasi secara lebih jelas dan terperinci,ragam tulis juga sebagai sarana memperkaya kosakata


  • Ragam Lisan 

   Ragam lisan adalah ragam bahasa yang menggunakan ucapan sebagai media mengungkapkannya , dalam ragam lisan ini pasti sangat berhubungan erat dengan tata bahasa , kosakata dan lafal serta pengucapan setiap kata dan kalimat harus jelas . Ragam lisan berkaitan juga dengan ruang dan waktu karena semakin berkembang nya zaman semakin banyak aneka ragam bahasa yang yang ada . Tata cara mengggunakan bahasa yang baik terutama penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus ditegaskan disini karena Bahasa Indonesia sebagai bahasa Persatuan Negara Republik Indonesia , maka dari itu dibutuhkan kelengkapan ketepatan kata , tanda baca , penggunaan ejaan yang baik serta susunan kalimalat dalam menggunakan ragam lisan ini.


Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
a. Memerlukan kehadiran orang lain
b. Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
c. Terikat ruang dan waktu
d. Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Itu adalah ragam bahasa yang menggunakan media sebagai perantaranya , lalu masih banyak lagi ragam bahasa yang ada misalnya :


  • Ragam Sosial

   Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab dan atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara. Tiap individu akan melakukan pemilihan kata yang tepat sebagai contoh pengucapan kata 'kamu' akan diucapkan jika lawan bicaranya adalah teman , berbeda jika berbicara dengan orang yang memiliki kedudukan sosial lebih tinggi seperti Walikota, Bupati dan lain sebagainya. Dan semakin formal jarak lawan bicara penggunaan tutur kata bahasa juga semakin ditingkatkan dan segi tata bahasa , kesopanan , intonasi nada berbicara dan tingkat kebakuan bahasa , sebaliknya jika semakin rendah tingkat keformalanya maka makin rendah juga tingkat kebakuan bahasa yang digunakan , bukan berarti tidak sopan , harus sopan juga tapi penggunaan bahasa lebih santai . Dan ragam sosial harus sesuai norma yang berlaku dalam lingkup masyarakat itu tersebut.


  • Ragam Jurnalistik 

   Selain ragam sosial disini juga ada ragam jurnalistik , bila kita mendengar tentang jurnalistik pasti yang langsung terpikirkan adalah seorang wartawan yange meliput suatu berita atau suara informasi , wartawan ini sangat berkaitan dalam kaidah dan norma bahasa yang ada karena ini berhubungan dangan menulis karya tulis oleh para jurnalistik yang akan di tulis melalui media massa . Informasi yang diberikan harus jelas , waktu , tempat dan kejadian dalam memberikan informasi itu juga harus dengan menggunakan ketepatan kata yang baik dan benar ini berhubungan juga dengan ragam tulis

   Ragam bahasa jurnalistik itupun memiliki kaidah-kaidah tersendiri yang dapat membedakan ragam bahasa jurnalistik dengan ragam bahasa yang lain. Dan bahasa jurnalistik yang baik itu haruslah sesuai dengan norma tata bahasa yang antara lain terdiri atas susunan-susunan kalimat yang benar dan pemilihan kata yang tepat. Bahkan laras bahasa jurnalistik itupun termasuk dalam laras bahasa baku.karena keterbatasannya bahasa jurnalistik memiliki sifat yang khas yaitu singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, lugas, dan menarik.

Sifat-sifat khas ini menurut Badudu (Suroso, 2001), yaitu :

a. Singkat, yaitu harus menghindari penjelasan yang bertele-tele.

b. Padat, yaitu bahasa yang singkat itu sudah mampu menyampaiakn informasi yang lengkap. Menerapkan prinsip 5W+1H, membuang kata-kata mubazir serta menerapkan ekonomi kata.

c. Sederhana, yaitu bahsa jurnalistik sedapat mungkin memilih kalimat tunggal dan sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat yang efektif, prakits, sederhana pemakaian kalimatnya, tidak berlebihan pengungkapannya (bombastis).

d. Lugas, yaitu mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga.

e. Menarik, yaitu menggunakan pilihan kata-kata yang hidup, tumbuh, dan berkembang. Menghindari kata-kata yang sudah mati.





sumber :  http://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa

Minggu, 10 November 2013

Tentang " KARYA ILMIAH "



         KARYA ILMIAH  bila kita mendengar kata itu rasanya tidak asing dan pasti berhubungan dengan yang namanya penulisan dan penelitian . Karya Ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban tentang sesuatu hal dan untuk memberikan bukti kebenaran tentang sesuatu hal yang terdapat dalam penulisan tersebut . Tulisan Ilmiah sering kali mengangkat tema tentang seputar hal yang baru dan juga belum pernah ditulis oleh orang lain .

Berikut ini adalah pengertian tentang “ KARYA ILMIAH “ menurut dari beberapa ahli :

·         Munawar Syamsudin (1994) : tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.

·         Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) : memaparkan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atasbeberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiahseperti ; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

·         Eko Susilo, M. (1995:11) : “Suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

·         Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd (2001:4) :  mengemukakan bahwa karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok dengan menggunakan tata cara ilmiah. Apa yang dimaksud dengan tata cara ilmiah? Yaitu suatu penulisan yang didasarkan pada sistem, masalah, tujuan, teori dan data yang digunakan untuk memberikan alternatif pemecahan masalah.

·         Djuroto dan Bambang (2003:12-13) : menguraikan karya tulis sebagai suatu tulisan yang membahas suatu masalah, pembahasan masalah tersebut dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data dari suatu penelitian baik penelitian lapangan, laboratorium atau studi pustaka.

Jadi kesimpulanya , Karya Ilmiah merupakan suatu tulisan yang dibuat oleh seseorang atau kelompok tentang sesuatu hal yang dilakukan dengan penelitian dan pengamatan suatu objek dengan tata cara yang disesuaikan dan harus dipertanggung jawabkan dari hasil penulisanya tersebut .


Tujuan Karya Ilmiah :


  • ·         Untuk menyampaikan ide atau gagasan tentang sebuah topic di dalam karya ilmiah tersebut , melalui karya ilmiah ini seseorang bisa menyampaikan hasil penelitian dan pengamatanya tersebut
  • ·         Sebagai wahana kebermanfaatan untuk orang banyak , dengan adanya karya ilmiah pasti banyak hal baru yang ditimbulkan sehingga bisa menjadi lading ilmu pengetahuan untuk orang-orang yang membacanya
  • ·         Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki oleh mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah dan juga mampu melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.


Ciri-Ciri Karya Ilmiah :

·            Struktur Sajian : Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
·    
                  Komponen dan Substansi : Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
·         
              Sikap Penulis : Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

·             Penggunaan Bahasa : Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


Macam-Macam Karya Ilmiah :

·           Skripsi :  adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.

d      Tesis : adalah jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
·             
      Disertasi :  adalah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3 ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu disiplin ilmu pendidikan.


Sumber:

Sabtu, 09 November 2013

Air Putih Baik untuk Kesehatan


Banyak orang mengatakan mengkonsumsi air putih itu dapat memberikan kesehatan untuk tubuh kita . Setiap orang juga pasti tidak pernah lepas dari mengkonsumsi air putih setiap harinya . Air Putih merupakan minuman yang paling baik dan yang paling menyehatkan untuk tubuh . Tapi dari beberapa banyak orang juga lebih menyukai minuman yang berasa manis atau bersoda yang banyak beredar dipasaran .

 Kebutuhan air yang diperlukan untuk dikonsumsi orang juga berbeda – beda  , hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin , faktor berat badan juga mempengaruhi kebutuhan air seseorang , banyak nya aktivitas disetiap individu sehari – hari , lalu juga. Orang yang aktif secara fisik dan tinggal di tempat yang ber iklim panas pasti akan lebih banyak mengkonsumsi air daripada orang yang tinggal di tempat yang ber iklim dingin .

 Ada beberapa orang juga punya kebiasaan meminum air putih setelah bangun tidur di pagi hari . Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan bila kita membiasakan mengkonsumsi air putih  diantaranya :

·  Meningkatnya sistem metabolisme tubuh , membantu seseorang menjadi lebih segar dan adanya peningkatan energi dalam tubuh dan juga tubuh tidak mudah mengalami dehidrasi

·     Sebagai penghilang toksin atau racun yang ada didalam tubuh kita , hal ini karena air putih dapat membantu meringkan fungsi ginjal dalam hal menyaring atau menghilangkan racun yang ada pada tubuh kita

·    Menjaga berat badan , mengkonsumsi air putih pada saat lapar akan terlihat turun nya nafsu makan , dan air putih juga bisa membantu membedakan mana rasa lapar dan mana rasa haus.

·  Wajah terlihat awet muda , air putih juga membantu membuat kulit lebih segar dan tampak bugar disetiap harinya

·     Memperlancar sistem pencernaan , air putih juga membantu penyerapan nutrisi dalam tubuh dan juga berfungsi untuk membentuk massa kotoran manusia

·    Mencegah penyakit “ Batu Ginjal “ , Bila seseorang itu memenuhi kebutuhan air dalam tubuh maka batu ginjal akan larut dan akan ikut keluar dengan air seni .


Sumber :
http://manfaatdaunbuah.blogspot.com/2013/09/manfaat-air-putih-untuk-kesehatan-tubuh.html

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review